Sudah Bukan Februari

 
Aku menulis puisi dengan beragam isi. Ada kenangan, ingatan, impian, juga warna tanah makam.

Mencintaimu tidak lagi dengan mengaku. Tapi, membiarkan waktu yang berbicara padamu.

Bangun pagi butuh alasan dari sekedar akan melanjutkan tugas kemarin, atau karena adanya janji temu dengannya.

Tidur malam butuh alasan dari sekedar memberikan hak tubuh untuk berisitirahat.

Berdamai dengan diri sendiri, mencintai diri sendiri, menerima diri sendiri adalah hal lain yang diajarkan dan mulai digaungkan agar dilakukan sebelum mencintai orang lain.

Aku dan kamu kesulitan menyebut kita ketika kata tidak ada perantara.

Malam ini tidak ada tema atau pesan dari orang tua.

 
Photo by Alex Sorto on Unsplash

Selamat malam, untukmu di ujung pagi yang akan berganti. Bagaimana hari terakhir di februari milikmu? Milikku hampir saja terbawa kereta menuju kota baru.

Posting Komentar

0 Komentar